Hi friends! Apa kabar? Semoga kalian semua dalam keadaan baik. Di Auckland, cuaca mulai terasa lebih dingin dan hampir setiap hari turun hujan. Saat ini pertengahan Juni, sudah masuk awal musim dingin. Suasananya terasa tenang, syahdu, dan sedikit melankolis. Tapi, pada artikel ini saya tidak akan membahas tentang musim dingin di Auckland sekarang (entah kenapa, kalimat ini terdengar seperti judul novel ya?), melainkan comfort food, yang sehangat pelukan kampung halaman (eaaaa 😂). Yuk, kita berselancar ke It’s Java yang menyediakan makanan Indonesia halal di Auckland.
It’s Java: Restaurant dengan Makanan Indonesia Halal di Auckland
Akhir pekan lalu, salah satu teman satu flat saya sedang ‘ngidam’ martabak manis, jajanan tradisional khas Indonesia. Saat di Indonesia, ini adalah makanan yang sangat mudah ditemui. Tapi, tidak dengan Auckland. Sejauh ini, kami hanya tahu satu tempat yang menjual martabak manis di Auckland, yaitu Restoran It’s Java (note: kalau kamu tahu tempat lain yang juga menjual martabak manis, please share infonya).
It’s Java terletak di Karangahape Road (K Road), yang terkenal dengan atmosfer multikulturalnya. K Road menyediakan berbagai restoran dengan citarasa mancanegara — termasuk makanan Indonesia. Dari apartemen saya di Whitaker Place, saya berjalan kaki sekitar 15–20 menit menuju lokasi restoran.
It’s Java adalah restoran kecil yang langsung mengingatkan saya pada suasana warteg di Indonesia. Tempatnya bersih dengan pencahayaan hangat. Ada beberapa meja dan kursi, lengkap dengan alat makan, air minum, gelas, dan tisu. Makanan disajikan di etalase — mirip seperti di restoran padang atau warteg.
Yang membuat saya tersentuh, sang pemilik restoran ternyata orang Indonesia dan berbicara dalam Bahasa Indonesia kepada kami. Itu adalah pertama kalinya saya memesan makanan di Auckland menggunakan Bahasa Indonesia. Rasanya seperti sedang berada di kampung halaman, memesan makanan untuk keluarga di restoran Padang.
Makanan: Rasanya Seperti di Rumah
Di It’s Java, kita bisa memilih menu satuan atau paket hemat seharga NZ$10. Saya memesan paket hemat: sepiring nasi, telur dadar Padang (menu khas yang hampir selalu ada di warteg atau restoran Padang), tumis sayur, dan kentang balado. Sebagai tambahan, saya memesan rendang sapi. Totalnya saya membayar NZ$17.5 (tolong jangan dikonversi ke rupiah untuk kesehatan mental 😅).
Rasanya? Enak! Mirip dengan rasa asli Indonesia. Nasinya pulen, dan daging rendangnya empuk serta tidak terlalu pedas — sesuai dengan selera saya. Porsinya cukup besar, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan restoran Indonesia di tanah air. Tapi itu sudah jadi hal biasa di Auckland— hampir semua porsi makanan di sini memang besar.
Pilihan Menu dan Harga
Java menyediakan berbagai makanan khas Indonesia: nasi rames, nasi kuning, hingga jajanan seperti martabak, risoles, bakso, perkedel jagung, dan gorengan. Harga makanan utama berkisar antara NZ$5–10, sedangkan camilan atau snack mulai dari NZ$2–5. Tersedia juga paket hemat mulai dari NZ$10 hingga NZ$30, tergantung isi dan porsinya. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut atau ingin melihat menunya, kamu bisa langsung datang atau cek websitenya di sini.
Catatan Penting: Halal
Bagi teman-teman Muslim, It’s Java adalah restoran halal. Bahan-bahan dan cara memasaknya sudah disesuaikan dengan ketentuan halal. Di Auckland, sebenarnya tidak sulit mencari restoran halal — banyak tempat makan yang mencantumkan logo halal atau bisa dikonfirmasi langsung. Tapi tetap saja, menemukan restoran halal khas Indonesia terasa seperti bonus istimewa, terutama saat sedang rindu masakan Indonesia.
Final Words
Secara keseluruhan, It’s Java menawarkan rasa makanan Indonesia yang otentik dan cukup memuaskan. Harganya pun tergolong wajar, apalagi mengingat bahan-bahan rempah dan daging halal cukup mahal di Auckland. Bagi saya, ini adalah makan siang yang menyenangkan, ditambah jalan-jalan santai menyusuri kota.
Kalau kamu punya rekomendasi tempat makan, cafè, atau street food yang wajib dicoba di Auckland (dan halal tentunya), tolong tulis di komentar atau kirim DM ke Instagram saya: @rianitapuspitasari Terima kasih sudah membaca — sampai jumpa di tulisan berikutnya!
Nicel. Well written
We used to call it in Indonesia as touchscreen restaurant.. 😆
thank you
hahaha that's cool name