YSEALI Empowering Southeast Asian Educators, Wahana 'Hangout' Edukator Muda

Hi learners! Apakah kalian ingin bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai negara dan berdiskusi tentang topik menarik sesuai dengan minat kalian? Kalian harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan internasional, antara lain program YSEALI.

Pada artikel ini saya akan berbagi cerita tentang program YSEALI yang pernah saya ikuti, dimana saya bertemu dengan peserta lain dari berbagai negara di se-Asia Tenggara. Apabila kalian ingin membaca artikel ini dalam Bahasa Inggris, cek link berikut, ya!

APA ITU YSEALI?

YSEALI (Youth Southeast Asian Leadership Initiative) merupakan program pemerintah Amerika Serikat untuk pengembangan kompetensi kepemimpinan pemuda Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, Filipina, Kamboja, Laos, Singapura, Filipina, dan Timor-Leste.

Program-program yang diadakan YSEALI ada beragam, antara lain YSEALI Academic Fellowship, YSEALI Professional Fellow, YSEALI Seeds for the Future Grants, dan YSEALI Regional Workshops.

Fokus YSEALI yaitu pada empat tema besar: Pengabdian Masyarakat (Civic Engagement), Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development), Pendidikan (Education), dan Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth). Target usia untuk program YSEALI yaitu 18-35 tahun. Namun, kini YSEALI memiliki program untuk usia lebih dari 36 tahun yang dinamakan YSEALI PLUS.

Informasi lengkap mengenai YSEALI dapat diakses melalui https://id.usembassy.gov/education-culture/yseali/.

YSEALI REGIONAL WORKSHOP 2019: EMPOWERING SOUTHEAST ASIAN EDUCATORS

Pada Agustus 2019, saya mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam suatu program YSEALI yaitu YSEALI Regional Workshop dengan tema “Empowering Southeast Asian Educators.” Mau tahu lebih banyak tentang program tersebut? Lanjutkan baca artikelnya, ya!

Tentang apa programnya?

YSEALI Regional Workshop yang bertema “Empowering Southeast Asian Educators” ini merupakan program yang melibatkan 100 peserta berusia 18-35 tahun dari 11 negara di Asia Tenggara. Peserta-peserta tersebut mencakup guru, dosen, mahasiswa, perwakilan NGOs dan yayasan pendidikan, sukarelawan bidang pendidikan, serta pakar pendidikan lainnya.

Tujuan kegiatannya yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendidik di Asia Tenggara. Selain itu, program ini juga mendiskusikan isu-isu pendidikan yang dialami negara-negara Asia Tenggara dan berusaha bersama-sama merancang proyek yang dapat digunakan untuk menghadapi isu tersebut.

Dimana lokasi pelaksanaannya?

Rangkaian kegiatannya dilaksanakan secara hybrid. Namun, khusus untuk workshop dilaksanakan secara onsite di Kuala Lumpur, Malaysia. Semua peserta, mentor, panitia, dan pemateri menginap di Pullman Hotel, Kuala Lumpur. Sebagian besar acara pun dilaksanakan di ruang pertemuan hotel. Selain itu juga ada kunjungan ke beberapa lokasi di Kuala Lumpur.

Sedangkan pelaksanaan online dilakukan dengan diskusi melalui sebuah Learning Management System (LMS), serta Facebook dan WhatsApp Group. Ini dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan workshop di Malaysia.

Berapa biayanya?

Mungkin kalian berpikir bahwa pasti biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan ini mahal, misalnya biaya makan, penginapan, transportasi, dan biaya lain yang kita butuhkan selama di Malaysia. Apalagi kegiatannya berlangsung selama lima hari.

Namun, kegiatan ini bersifat fully-funded, artinya peserta tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli tiket pesawat, hotel, uang makan, dan transportasi selama kegiatan. Asyik, kan? Para peserta bahkan diberikan makanan selama di pesawat dan juga uang jajan saat kegiatan site visit.

Transportasi dari dan ke bandara saat di Malaysia pun disediakan oleh pihak penyelenggara. Namun, transportasi selama di negara asal, tanggung jawab peserta masing-masing. Misalnya, biaya yang saya butuhkan dari rumah ke bandara terdekat tidak didanai oleh YSEALI. Begitu pula dengan biaya pembuatan atau perpanjangan paspor.

Apa saja kegiatan selama pelaksanaan workshop?

Kegiatan dilaksanakan selama lima hari di Kuala Lumpur, Malaysia. Apa saja yang dilakukan selama lima hari tersebut? Kegiatan meliputi welcoming dinner, tiga hari workshop, dan ditutup dengan farewell party.

Welcoming dinner dilaksanakan pada malam pertama para partisipan tiba di Kuala Lumpur. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan pada peserta, mentor, dan panitia untuk saling berkenalan secara face-to-face.

Pada hari kedua, peserta mengikuti berbagai kegiatan, antara lain penjelasan keynote speakers, berdiskusi dalam kelompok besar, mengikuti kelas spesialisasi yang kita minati, juga kegiatan bebas dimana kita dapat berdiskusi dengan anggota tim untuk menyelesaikan sebuah proyek atau sekedar jalan-jalan di sekitar penginapan.

Pada hari ketiga dilaksanakan site visit. Kami mengunjungi Me.reka yaitu sebuah learning space di Kuala Lumpur. Kami diajak berjalan-jalan untuk melihat setiap ruangan inovasi disana, serta mencoba menggunakan berbagai teknologi yang tersedia, seperti 3D pen dan printer.

Setelah dari Me.reka, kami diajak untuk mengunjungi Petrosains yang terletak di Kuala Lumpur City Centre (KLCC). Disana kami melihat berbagai pameran, permainan, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan STEM. Petrosains merupakan suatu wahana edukatif bagi anak hingga dewasa.

Apakah site visit sudah selesai? Belum! Kami juga mendapat kejutan mengunjungi Petronas Twin Towers hingga lantai teratas. Gratis! Disana kami berfoto dan melihat berbagai diorama dan infografis, serta menikmati pemandangan Kuala Lumpur dari ketinggian.

Selanjutnya, pada hari keempat, dilakukan pitch competition. Setiap perwakilan kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan proyek mereka selama lima menit. Pemenang dari kompetisi tersebut mendapatkan pendanaan untuk pengembangan dan implementasi proyek. Pada hari yang sama, kami juga mengadakan acara farewell party pada malam harinya.

Pada hari selanjutnya, kami diantar untuk ke bandara dan kembali ke negara masing-masing. Namun, program belum selesai. Kami masih harus menyelesaikan post-workshop melalui LMS. Hal ini dilakukan untuk memonitor perkembangan proyek tiap kelompok dan feedback partisipan setelah mengikuti YSEALI Regional Workshop yang bertema “Empowering Southeast Asian Educators.

Rangkaian kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pelatihan bagi edukator muda untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Namun, memberi kesempatan untuk membangun jejaring sosial dengan edukator lainnya dalam skala internasional, sehingga menjadi wahana 'hangout' yang edukatif bagi pendidik muda.

Apa proyek tim saya?

Tim saya beranggotakan empat orang yang semuanya berasal dari negara berbeda, yaitu Indonesia, Vietnam, Myanmar, dan Brunei Darussalam. Kami mendapatkan mentor luar biasa yang berasal dari Thailand. Pengalaman luar biasa yang tidak mungkin terlupakan. Kelompok kami mengangkat tema “Diversity and Inclusion in Education.

FINAL WORDS

Overall, YSEALI Regional Workshop yang bertema “Empowering Southeast Asian Educators” merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya. Program ini memberikan pengalaman luar biasa, meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik, juga kesempatan untuk memperluas networking dengan sesama pendidik maupun pemerhati pendidikan lainnya.

Program yang saya ikuti memang bertema pendidikan. Namun, YSEALI tidak hanya memiliki program bertema tersebut. Ada pula tema lainnya, seperti teknologi, lingkungan, dan pemerintahan. Jadi, bagi kalian yang berminat untuk belajar bersama teman-teman dari berbagai negara se-Asia Tenggara, segera kunjungi website YSEALI, ya!

Post a Comment

0 Comments