SEBUAH HADIAH UNTUK HARI PENDIDIKAN INTERNASIONAL PADA MASA PANDEMI COVID-19

Hari ini media sosial dan tayangan berita, khususnya pada bidang pendidikan, cukup ramai menyerukan “Happy Education Day” atau “Selamat Hari Pendidikan”. Mungkin masih ada yang bertanya, “Bukannya hari pendidikan itu tanggal 2 Mei?” Lalu apa sih Education Day?

Education Day atau International Day of Education merupakan perayaan tahunan hari pendidikan internasional. Berbeda dengan perayaan hari pendidikan nasional pada tanggal 2 Mei, hari pendidikan internasional dirayakan setiap tanggal 24 Januari. Ditetapkan oleh PBB pada tanggal 3 Desember 2018 dan disahkan pada resolusi A/RES/73/25 tanggal 6 Desember 2018 (UN General Assembly, 2018). Perayaan ini dilandasi kesadaran pentingnya peranan pendidikan dalam membangun masyararakat resilien (tangguh) dan berkelanjutan, serta dalam upaya berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). SDG merupakan rancangan bersama untuk pembangunan berkelanjutan, Quality Education (Kualitas Pendidikan) ada pada SDG 4, yaitu kualitas pendidikan yang inklusif dan setara.

We must do far more to advance Sustainable Development Goal 4, to ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all (UN Secretary -General António Guterres)

Tiap tahun, perayaan hari pendidikan internasional mengusung tema yang berbeda. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Recover and Revitalize Education for the COVID-19 generation”. Tema yang sangat relevan dengan keadaan pandemi COVID-19 sekarang. Perayaan hari pendidikan internasional dengan tema tersebut akan digelar oleh UNESCO secara virtual pada hari Senin, 25 Januari 2021.

Pandemi COVID-19 telah mewabah lebih dari setahun di Cina, sejak akhir 2019. Walaupun di Indonesia kasus awal terjadi pada tahun 2020. Pandemi tersebut mempengaruhi tidak hanya beberapa negara saja. Namun, mempengaruhi berbagai sektor kehidupan secara global di seluruh dunia, termasuk sektor pendidikan. Beberapa abad terakhir, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah. Jumlah tersebut kian meningkat, walaupun masih perlu banyak peningkatan, terutama di daerah perbatasan atau jauh dari perkotaan. Namun, untuk pertama kalinya, jumlah anak-anak yang ‘tidak masuk sekolah’ meningkat di seluruh dunia. Respon UNESCO terhadap hal tersebut adalah meluncurkan The COVID-19 Global Education Coalition pada Maret 2020.

The COVID-19 Global Education Coalition merupakan suatu kerjasama multisektor antara PBB, organisasi masyarakat, serta partner media dan IT untuk merancang dan mengimplementasikan solusi inovatif. Tujuan utamanya yaitu membantu pengumpulan sumber daya, serta mengimplementasikan solusi inovatif dan kontekstual terkait penggunaan teknologi pendidikan tinggi, menengah, maupun dasar dalam pendidikan, serta persiapan dalam memfasilitasi siswa masuk sekolah setelah nanti sekolah kembali dibuka, untuk mencegah meningkatnya angka putus sekolah. Karena respon tiap negara dalam menghadapi pandemi ini berbeda, The COVID-19 Global Education Coalition juga berusaha agar antar kebijakan tidak ‘tumpang-tindih’.

Di Indonesia, dikemukakan oleh menteri pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim (Sekretariat GTK, 2020), prinsip kebijakan pendidikan mengutamakan kesehatan dan keselamatan, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama COVID-19. Sekolah diberikan kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dan bantuan dalam pembelajaran jarak jauh (Program Belajar Dari Rumah, bantuan kuota, bantuan UKT, BOS Afirmasi, dan website guru berbagi).

Pandemi COVID-19 tidak dibantah lagi memberikan tantangan bagi dunia pendidikan. Namun, tidak bisa dipungkiri terjadinya pandemi COVID-19 menjadi dorongan dalam beberapa aspek perkembangan pendidikan. Guru ‘dipaksa’ untuk memunculkan kreativitasnya dalam mengajar. Tidak bertatap muka dengan siswa membawa tantangan pada pembelajaran, dimana guru berusaha memberikan solusi yang mereka anggap terbaik. Ada pembelajaran menggunakan Zoom dan Google Meet bagi mereka yang memiliki fasilitas mendukung atau kunjungan ke rumah bagi guru lainnya. Penggunaan Zoom, Google Meet, maupun kunjungan personal ke rumah siswa, mungkin merupakan hal baru bagi beberapa guru, siswa, dan orang tua. Orang tua lebih banyak aktif terlibat dalam pembelajaran anaknya, merasakan tantangan dan juga pencapaian dalam membimbing pembelajaran. Masyarakat pun turut memberikan kontribusi mereka, antara lain memberikan kritik dan saran dalam upaya menemukan solusi terbaik untuk pendidikan.

(dok. hotcoursesabroad.com)

Dalam menulis artikel ini, saya teringat lirik lagu yang ditulis oleh Jon Courtenay (Britain’s Got Talents, 2020), juara Britain’s Got Talent 2020, pada penampilannya di final. Jon menggambarkan bagaimana hal kecil dalam hidup cenderung mudah untuk terabaikan. Hal-hal kecil yang terjadi pada masa pandemi COVID-19, yang mungkin kita khawatir akan dampak negatifnya, masih mungkin memberikan memori indah bagi kita. Kita akan ingat bagaimana pertama kalinya menggunakan teknologi virtual terkini, mengadakan reuni secara virtual, bahkan mungkin akhirnya berhasil menyelesaikan seluruh episode pada drama favorit. Bagi anak-anak mereka bukan hanya akan mengingat tantangan belajar secara virtual, tidak bisa ke taman bermain, jalan-jalan, dan sebagainya. Mereka juga akan mengingat masa mereka bersama keluarga lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

and in years our kids will be reminiscing, not about the big stuff that they’ve been missing. But, that every day, they got to play with dad and mom

Artikel ini merupakan hadiah yang mampu saya berikan dalam merayakan hari pendidikan internasional. Hanya sebuah ungkapan dan harapan untuk pendidikan lebih baik, tidak hanya saat pandemi COVID-19 selesai. Namun, di mulai dari saat ini juga. Happy International Day of Education!


REFERENSI

Britain’s Got Talents. (2020). LAUGH, CRY, and fall in love with piano playing funnyman Jon Courtenay! The Final BGT 2020. Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=v-MdVag9yc0
Sekretariat GTK. (2020). Kebijakan Kemendikbud di Masa Pandemi. 3 September 2020. www.gtk.kemdikbud.go.id
United Nations General Assembly. (2018). Resolution adopted by the General Assembly on 3 December 2018. United Nations. Tersedia: http://undocs.org/en/a/res/73/25
https://en.unesco.org/commemorations/educationday
https://www.un.org/en/observances/education-day/background

Post a Comment

0 Comments