Review Buku - 5 Buku yang Berkesan dalam Hidup Saya

Setiap orang memiliki pengalaman yang berkesan dalam kehidupannya. Seringkali ada hal yang mengingatkan kita pada pengalaman tersebut, misalnya suasana, aroma, atau barang tertentu. 

Saya senang membaca sejak dini dan mulai mengoleksinya secara pribadi ketika di jenjang SMP. Ada buku-buku yang mengingatkan saya kepada pengalaman atau peristiwa tertentu dalam hidup saya. 

Buku itu menjadi kesan bukan hanya karena kontennya, tapi kenangan yang ada di dalamnya. Ini 5 buku yang berkesan dalam hidup saya.

#1 Serial Harry Potter

Siapa yang tidak tahu novel serial Harry Potter? Serial yang terdiri dari 7 novel ini berhasil mendapatkan penghargaan best-selling untuk tiap novelnya. Serial Harry Potter ditulis oleh J.K. Rowling, penulis Inggris berbakat. 

Novel serial ini menceritakan tentang Harry Potter, seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama paman, bibi, dan sepupunya. Harry merasa hidupnya tidak bahagia, hingga ketika ia berusia 11 tahun, Harry mengetahui dirinya adalah penyihir. 

Harry menemukan teman-teman yang dianggapnya sebagai keluarga dan sekolah yang dianggapnya rumah. Di antara kebahagiaan yang akhirnya dia miliki, Harry juga harus berjuang melawan penyihir jahat yang meneror komunitas sihir maupun non-sihir, Lord Voldemort.

Serial Harry Potter adalah serial yang pertama kali saya koleksi. Saya bahkan selalu pre-order di toko buku apabila pengumuman penerbitan novel terbaru sudah keluar. Bagi anak sekolah, serial Harry Potter tidaklah murah. 

Novel ini saya beli dengan mengumpulkan uang jajan dan mengikuti perlombaan atau kegiatan tertentu. Pengingat bahwa untuk memperoleh sesuatu, saya harus berusaha mendapatkanya. Ada usaha dalam setiap target yang dicapai.

#2 Serial The Lord of The Rings

Serial The Lord of The Rings merupakan karya J.R.R. Tolkien yang pertama kali terbit pada tahun 1954. 

Dikisahkan seorang penguasa jahat bernama Sauron berhasil membuat sebuah cincin sakti yang mampu menguasai cincin sakti lainnya milik kurcaci, elf, dan manusia. 

Suatu hari, Bilbo Baggins menemukan cincin tersebut disebuah gua. Bilbo adalah seorang Hobbit, kaum yang awalnya dianggap tidak terlalu penting. Cincin itu membuat Bilbo bisa menghilang dan berumur panjang. Namun, juga membuat Bilbo 'candu' dan tidak mau berpisah dari cincin tersebut. 

Gandalf, seorang penyihir bijaksana, berhasil membujuk Bilbo untuk mewariskan cincin kepada Frodo Baggins, sepupunya yang lebih muda. Ternyata, Sauron berusaha menemukan dan menguasai kembali cincin sakti, sehingga Frodo serta beberapa tokoh pemberani di Middle Earth membentuk persekutuan untuk menghalangi Sauron memiliki cincin tersebut. 

Serial Harry Potter memang serial pertama yang saya beli. Namun, serial Tolkien merupakan serial fiksi pertama yang membuat saya menganalisis nilai-nilai kehidupan secara mendalam, seperti keserakahan, persahabatan, dan perjuangan. Novel ini juga yang menggelitik minat saya terhadap filsafat.

J.R.R. Toklien adalah penulis yang membuat saya jatuh cinta dengan tulisannya. Hingga kini saya selalu membaca dan mengoleksi karyanya. Tulisan Tolkien selalu menggugah emosi, menginspirasi, dan terkesan dalam.

#3 Les Miserables

Novel yang ditulis oleh Victor Hugo ini terbit pertama kali pada tahun 1862 dengan ketebalan lebih dari 1000 halaman. Lebih tebal dibandingkan Harry Potter & The Order of The Phoenix dan dengan tulisan cetak yang juga lebih kecil. 

Les Miserables mengisahkan tentang seorang mantan narapidana, Jean Valjean, yang pernah dipenjara selama 19 tahun karena mencuri roti. Walaupun sudah bebas dari penjara, hidup Jean Valjean tidaklah 'bebas'. 

Inspektur Javert, seorang polisi di tempat Valjean pernah ditahan, selalu mengawasi tindakan Valjean, bahkan setelah keluar dari penjara. Novel ini mengisahkan tentang kemiskinan, perjuangan hidup kelas pekerja, ketidakadilan, dan masalah sosial lain yang muncul pada Parisian Underworld.

Mengapa buku ini berkesan bagi saya? Saya sudah menonton filmnya berulang kali. Namun, ini adalah novel fiksi pertama yang cukup sulit saya selesaikan. Awalnya karena sulit menemukan buku dalam Bahasa Indonesianya. Kedua, bahasa yang digunakan 'cukup berat'. 

#4 Gita Cinta dari SMA & Puspa Indah Taman Hati

Ini merupakan novel serial lawas Indonesia, menceritakan sepasang remaja SMA bernama Galih dan Ratna yang jatuh cinta, tapi tidak mendapat restu dari orang tua karena perbedaan budaya dan strata sosial. Mirip Romeo dan Juliet tanpa drama kekerasan. 

Galih adalah siswa teladan dan musisi berbakat, sedangkan Ratna adalah siswi baru yang populer dengan kecantikannya. Novel ini ditulis oleh Eddy D. Iskandar, seorang penulis dan sutradara legenda.

Ketika saya bersekolah di jenjang SMP, Gita Cinta dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati tayang sebagai serial drama di tv swasta Indonesia. Ibu saya menceritakan tentang pengalamannya menonton kedua film tersebut di bioskop, diperankan oleh Rano Karno dan Yessy Gusman. 

Ibu saya juga menceritakan bahwa novelnya luar biasa. Akhirnya saya mencari dan membeli novel tersebut. Novel ini adalah novel pertama dan satu-satunya yang pernah saya diskusikan dengan ibu saya. Mengapa hal ini berkesan? Mengingatkan saya perbedaan generasi tidak sepenuhnya memiliki pola pikir dan minat berbeda.

#5 Pedagogics as a System

Buku Pedagogics as a System ditulis oleh Dr. Karl Rosenkranz, seorang filsuf dan pedagogue asal Jerman. Diterjemahkan oleh Anna C. Brakket ke dalam Bahasa Inggris dalam versi kindle. 

Pedagogics as a System membahas tentang perkembangan ilmu pedagogik dan implementasinya, antara lain perkembangan anak dan mengapa berabad yang lalu digunakan hukuman fisik pada anak, serta alasan penghilangan hukuman tersebut.

Ini adalah buku digital pertama yang saya beli di Amazon. Umumnya, buku digital akan saya download secara gratis pada website penyedia buku legal, seperti Project Gutenberg atau Open Library. 

Awalnya saya ragu untuk membeli buku ini karena harganya yang lumayan mahal untuk buku kurang dari 200 halaman, yaitu sekitar 7 dollars atau lebih dari 100K rupiah, apalagi dalam bentuk buku digital bukan printed bookNamun, saya tidak menyesal membelinya. 

Bagi saya yang berusaha mendalami pedagogik, buku ini sangat layak dibaca. Selain merupakan buku digital pertama yang saya beli, buku ini adalah buku pertama dengan judul 'Pedagogics' yang membahas tentang pedagogik, di luar buku rekomendasi dosen saya di universitas.


Itu adalah 5 buku yang berkesan dalam hidup saya. Review tiap buku akan saya share pada artikel lain, ya! Artikel ini merupakan cara saya untuk merayakan World Book and Copyright Day, yang diperingati setiap tanggal 23 April. Bagaimana cara kamu merayakan hari tersebut?


revised Aug 5, 2022

Post a Comment

1 Comments

  1. Wahh saya juga suka banget sama filmnya Harry Potter sama the lord of the rings,,, mau nyoba juga cari buku les miserables penasaran sama kisahnya :v

    ReplyDelete