6 Tips Parenting dari Mary Poppins

Hai, learners! Sudah pernah nonton film Mary Poppins? Film yang mengisahkan tentang seorang pengasuh 'ajaib' anak-anak di keluarga Banks, yaitu Jane dan Michael Banks. Mary Poppins merupakan drama musikal populer yang telah memenangkan berbagai penghargaan. 

Film Mary Poppins mengingatkan saya tentang serial Nanny 911, sebuah serial tv tentang nanny atau pengasuh yang memberikan tips parenting pada banyak keluarga. Jadi, apa tips parenting yang saya dapatkan dari Mary Poppins?

#1 Buat aktivitas menjadi menyenangkan

Mary Poppins berusaha membuat setiap aktivitas menjadi menyenangkan. Ketika meminta anak-anak untuk merapikan mainan, dia menjadikan kegiatan tersebut suatu permainan. 

Mary Poppins bernyanyi dan mengatakan kepada anak-anak bahwa ada kegembiraan pada setiap hal yang kita lakukan. Kita hanya perlu menemukan kegembiraan pada setiap hal yang kita lakukan. 

Lagu “A Spoonful of Sugar” sangat mencerminkan hal tersebut, bagaimana satu sendok gula dapat membantu kita minum obat agar tidak terasa pahit. Selain itu, ketika kita amati, burung bersiul sambil membangun sarangnya atau mengumpulkan makanan. 

Apa pesan yang dapat diambil dari tindakan Mary Poppins tersebut? 

Apabila kita ingin anak-anak melakukan tugas mereka, bantu anak melakukannya dengan cara yang menyenangkan. Bantu mereka menemukan elemen menyenangkan dari tugas yang harus diselesaikan.

Mary Poppins dan Tas Ajaib (dok. pribadi)

#2 Menyenangkan dan ramah, tapi tetap tegas

Mary Poppins diceritakan sebagai sosok pengasuh yang ceria dan ramah. Walaupun demikian, Mary Poppins juga tegas dan disiplin. Misalnya, saat kamar berantakan, anak-anak harus merapikannya terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lainnya. 

Contoh lainnya, ketika anak-anak sedang asyik bermain, tapi waktu tidur telah tiba. Mary Poppins dengan tegas meminta anak-anak berhenti bermain dan mengikuti jadwal yang telah dibuat. 

Jadi, keceriaan dan keramahan Mary Poppins tidak membuat anak yang diasuhnya menjadi tidak disiplin atau bersikap tidak sopan. Mereka bergembira, tapi tetap memiliki batasan.

I am kind, but extremely firm -Mary Poppins-

#3 Ajarkan tentang konsekuensi tindakan

Pernah merasa khawatir anak akan sakit ketika bermain hujan? Takut mereka jatuh saat berlari? Kekhawatiran adalah hal yang wajar dan merupakan bentuk kasih sayang, walaupun usahakan tidak berlebihan dan tetap berikan kebebasan pada anak. 

Pada cerita Mary Poppins, dia memberikan kesempatan pada anak asuhnya untuk bereksplorasi. Namun, dia mengenalkan konsekuensi setiap tindakan kepada anak-anak. Misalnya, ketika baju Jane dan Michael basah karena hujan dan mereka menunjukkan gejala flu, Mary Poppins meminta mereka untuk minum obat.

Seperti anak-anak pada umumnya, Jane dan Michael menolak obat yang diberikan. Mary Poppins mengatakan, "children who get their feet wet must learn to take their medicine". Frasa tersebut dapat dimaknai bahwa kita harus belajar menerima konsekuensi atas tindakan kita. 

#4 Gunakan reverse psychology

Ada suatu adegan yang menunjukkan Jane dan Michael menolak untuk tidur setelah bermain sepanjang hari. Mary Poppins tidak memaksa mereka tidur, sebaliknya meminta mereka tetap terjaga dengan sebuah lagu.

Lirik lagu berjudul “Stay Awake” tersebut  berisi kalimat-kalimat yang justru membujuk Jane dan Michael untuk tidak tidur, seperti ‘tetaplah terjaga', ‘kamu tidak mengantuk’, ‘jangan berbaring’, dan sejenisnya. 

Ketika Mary Poppins menyanyikan lagu tersebut dengan nada yang lembut, Jane dan Michael memaksa mata mereka untuk tetap terbuka. Namun, pada akhirnya mereka terlelap. 

Reverse psychology dapat digunakan dalam metode parenting dalam upaya menghadapi kecenderungan anak yang suka ‘menentang’ orang tua. Misalnya, ketika orang tua bilang jangan berteriak, tidak boleh melakukan A atau B. Anak cenderung akan melakukannya. Oleh karena itu, tidak menunjukkan sikap yang melarang diharapkan mampu membuat anak tidak melakukannya. 

Namun, para ahli parenting mengemukakan reverse psychology dalam parenting harus dilakukan orang tua dengan penuh tanggung jawab dan tidak boleh membahayakan anak, baik fisik maupun emosional. Opini saya, mengenalkan konsekuensi tindakan lebih aman dan efektif, dibandingkan dengan  menggunakan reverse psychology

Walaupun demikian, hal tersebut harus pula mempertimbangkan karakteristik dan tahap perkembangan anak.

#5 Jujur dan jangan beri janji palsu pada anak

Jujur dalam mendidik adalah hal yang esensial. Misalnya, ketika anak melakukan sesuatu yang baik, maka pujilah. Ketika anak melakukan sesuatu yang kurang baik, tegaskan pada mereka bahwa apa yang dilakukannya kurang baik. 

Walaupun demikian, tindakan orang dewasa harus tetap mempertimbangkan kesehatan fisik, mental, dan emosional anak. Terkadang kita berbohong pada anak untuk membahagiakan mereka. Padahal penting bagi anak untuk belajar menerima kritik dan saran dari orang lain juga. 

Hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Mary Poppins bahkan tidak mau berjanji akan selalu ada bersama Jane dan Michael karena dia tahu ada saat dimana dia harus meninggalkan keluarga Banks. Dia tidak ingin berjanji hal yang tidak bisa dia tepati.

#6 Bangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak

Seringkali terjadi kesalahpahaman antara maksud orang tua dan persepsi anak terhadap tindakan orang tuanya. Pada film Mary Poppins, baik orang tua dan anak, keduanya dibimbing untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik.

Misalnya, ketika Mary Poppins menyarankan kepada George Banks (ayah Jane dan Michael) untuk membawa Jane dan Michael ke kantornya, sehingga mereka memahami apa yang dikerjakan oleh ayah mereka. 

Di sisi lain, Bert (teman Mary Poppins), memberikan sudut pandang yang berbeda kepada Jane dan Michael tentang kasih sayang ayahnya. Bahwa ketika ayahnya marah, mungkin ayah mereka sedang membutuhkan bantuan dan tidak tahu harus meminta terhadap siapa. 

You have got your mother to look after you, and Mary Poppins, and Constable Jones, and Me. Who looks after your father?

Orang tua juga harus mau menerima kritik atau komentar yang diberikan anak terhadap mereka. Karena mungkin, orang tua melakukan tindakan yang tidak disukai atau tidak tepat bagi anak, tapi tidak menyadarinya. 

Sometimes a person we love, through no fault of his own, can’t see past the end of his nose

Parenting memang tindakan mendidik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Namun, anak merupakan individu yang juga terlibat dalam setiap tindakan. Komunikasi dan saling memahami antara anak dan orang tua sangat penting untuk keberhasilan pendidikan.

revised on Aug 5, 200

Post a Comment

1 Comments

  1. Uwoooom, lumayan buat tips ngurus ponakan hihihihi~

    ReplyDelete