Hai, learners. Pernahkah kalian kehilangan fokus secara tiba-tiba saat sedang belajar? Misal, sedang konsentrasi membaca buku pelajaran, seketika konsentrasi pecah dan tidak bisa fokus lagi.
Bahkan pikiran kita mulai membayangkan banyak hal lainnya, seperti chat dengan teman, film yang ingin ditonton, atau random ide lain yang tidak berkaitan dengan buku yang sedang dibaca.
Pemahaman tentang focused mode dan diffuse mode dalam proses belajar merupakan satu dari sejumlah topik yang saya pelajari dari kelas online Learning How to Learn for Youth yang dimentori oleh Barbara Oakley, Terrence Sejnowski, dan Greg Hammons.
Kalian bisa baca reviewnya pada artikel Review MOOC Learning How to Learn for Youth - Kursus wajib bagi generasi muda yang ingin meningkatkan keterampilan belajar!
Berkenalan dengan Focused Mode dan Diffuse Mode
Ada dua cara otak kita memproses kegiatan belajar, yaitu focused mode dan diffuse mode, seringkali dikenal sebagai focused thinking dan diffuse thinking.
Focused mode atau mode fokus yaitu situasi dimana otak memperhatikan dengan seksama konten yang sedang dipelajari, sedangkan diffuse mode atau mode membaur yaitu ketika kita tidak fokus pada konten tertentu secara khusus atau sedang berusaha memahami gambaran besarnya.
Selama proses belajar, kita mengalami kedua mode tersebut. Perubahan berulang-ulang antara focused mode dan diffuse mode tersebut yang membuat proses belajar terjadi. Yuk, kenali lebih lanjut perbedaan keduanya.
Focused Thinking vs Diffuse Thinking
Apa yang kita alami selama focused mode aktif? Mode fokus yaitu ketika kita mengulang pola yang tidak asing (familiar), sesuatu yang sudah kita ketahui. Ini membuat kita dapat menyelesaikan masalah sederhana yang umumnya telah kita alami sebelumnya. Mode fokus dialami saat kita konsentrasi pada konten atau topik tertentu secara rinci.
Bertolak belakang dengan focused mode, diffuse mode yaitu dimana kita berpikir dengan cara yang baru, menemukan pola-pola baru, dan hubungan baru antara pola yang telah kita pahami sebelumnya. Diffuse mode membuat kita melihat suatu permasalahan secara luas, berbeda, atau gambaran umumnya. Mode ini tidak fokus pada detail konten tertentu.
Kita tidak bisa berada pada dua mode pada saat bersamaan. Selama belajar, kita akan berada pada focused mode atau diffuse mode. Tapi, tidak pernah keduanya.
Bagaimana implikasinya pada kehidupan sehari-hari?
Beberapa contoh tentang focused mode dan diffuse mode pada kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Pertama, pada saat kita menulis makalah atau tugas akhir mahasiswa. Proses pemilihan topik atau judul merupakan diffuse thinking. Karena kita berusaha melihat gambaran besar dari suatu permasalahan dan menemukan suatu pola baru. Sedangkan proses ketika kita menulis secara detail terkait topik tersebut, kita sedang berada pada focused thinking.
Kedua, terkait olahraga, misalnya basket. Ketika kita berlatih teknik tertentu secara berulang-ulang, kita berada pada focused mode atau menerapkan focused thinking. Karena kita fokus pada teknik tertentu dan mengulang polanya.
Sedangkan ketika sedang dalam pertandingan, kita menerapkan diffuse mode karena berusaha mendapatkan gambaran besar dari proses pertandingan dan dihadapkan pada situasi-situasi yang mungkin baru atau tidak familier.
Ketiga, pada saat menyelesaikan soal matematika. Kita semua pasti pernah menemukan soal matematika yang dianggap sulit dan soal matematika yang dianggap mudah.
Umumnya, soal yang dirasa mudah adalah soal yang sudah familier bagi kita. Pernah dikerjakan atau polanya mirip. Ini menandakan mode fokus. Sedangkan ketika kita mengerjakan soal dengan pola baru atau membutuhkan penyelesaian yang tidak umum, ini adalah diffuse mode.
Bagaimana saat tiba-tiba fokus terganggu?
Ketika kalian konsentrasi pada hal tertentu secara detail, kalian sedang berada pada focused mode. Kita menekuni dan menganalisis secara mendalam dengan sadar atau tanpa kita sadari. Ketika kalian telah fokus mempelajari suatu konten atau materi dalam waktu tertentu, stuck dalam pemikiran mungkin terjadi.
Stuck pada saat focused mode merupakan sinyal bagi kalian untuk menghentikan mode fokus sejenak dan berpindah pada diffuse mode. Bahkan tanpa kita sadari otak kita merespon stuck tersebut dengan berpindah ke diffuse mode.
Bagaimana cara mengoptimalkan dua mode berpikir tersebut? Dimitri Gkiokas pada artikel How to Utilize Both Brain’s Thinking Mode: Focused vs Diffused memberikan beberapa tips untuk mengoptimalkan kedua mode berpikir, yaitu 1) gunakan teknik pomodoro; 2) ‘paksakan’ otak kalian untuk menerapkan focused mode hingga batas tertentu, kemudian berpindah ke diffuse mode; dan 3) belajar sebelum tidur.
Pertama, gunakan teknik pomodoro. Teknik pomodoro merupakan teknik belajar yang sangat populer. Dimana kalian akan mengaktifkan focused mode selama rentang 25 menit dan diselingi waktu istirahat 5-10 menit. Waktu ini dapat disesuaikan, misalnya 25 menit x 4 dan istirahat 15-20 menit. Teknik pomodoro membuat kita menggunakan focused mode dan diffuse mode dalam rentang waktu yang disesuaikan dengan kemampuan kita.
Kedua, ‘paksakan’ otak kalian untuk menerapkan focused mode hingga batas tertentu, kemudian berpindah ke diffuse mode. Penting untuk kita mengetahui batasan kemampuan fokus masing-masing. ‘Paksakan’ diri hingga ke batas kemampuan tersebut. Lalu berikan kesempatan pada otak untuk bergeser pada diffuse mode. Batasan dapat kita pahami ketika mengalami stuck saat belajar. Tapi, stuck yang dirasakan bukan karena kita belum berusaha, ya!
Ketiga, belajar sebelum tidur. Ternyata belajar sebelum tidur itu dapat membantu diffuse thinking, loh learners! Saat kita belajar sebelum tidur, otak kita akan mengumpulkan informasi yang kita pelajari. Kita menggunakan focused mode selama proses tersebut. Kemudian, saat kita tidur, diffuse mode akan bekerja. Selama kita tidur, informasi tersebut akan diproses. Pada saat kita bangun tidur, voila! Kita dapat menambah pemahaman kita terhadap materi tersebut.
Jadi learners, hilang konsentrasi seketika ketika kita belajar atau fokus pada kegiatan tertentu merupakan hal yang wajar. Proses kita selama belajar melibatkan mode fokus dan juga diffuse. Kita tidak bisa selalu fokus, adakalanya diffuse thinking mengambil kontrol. Penting bagi kita untuk memahami proses focused mode dan diffuse mode, sehingga kita dapat memaksimalkan proses tersebut dan membantu kita belajar lebih optimal.
Apakah kalian dapat memberikan contoh dan tips lainnya terkait focused mode dan diffuse mode dalam proses belajar? Ketik di kolom komentar, ya!
0 Comments